Selasa, 06 Desember 2016

Metode Pembelajaran IPS Kelas Rendah

Metode Pembelajaran IPS Kelas Rendah

BAB I
PENDAHULUAN
  1. LATAR BELAKANG
Menjadi Guru Profesional memang keinginan semua Guru tetapi untuk meraihnya tidaklah mudah. Butuh pembelajaran dan usaha yang serius. Upaya  mencerdaskan  kehidupan  bangsa  dan  mengembangkan  kualitas  manusia  seutuhnya,  adalah misi pendidikan yang menjadi tanggung jawab professional setiap guru. Guru tidak  cukup hanya menyampaikan materi pengetahuan kepada siswa di kelas tetapi dituntut untuk meningkatkan  kemampuan  guna  mendapatkan  dan  mengelola  informasi  yang  sesuai  dengan  kebutuhan  profesinya. Mengajar  bukan  lagi  usaha  untuk  menyampaikan  ilmu  pengetahuan,  melainkan juga usaha menciptakan  system lingkungan yang membelajarkan subjek didik agar tujuan  pengajaran dapat tercapai secara optimal. Mengajar dalam pemahaman ini memerlukan suatu strategi  belajar mengajar yang sesuai. Mutu pengajaran tergantung pada pemilihan strategi yang tepat dalam  upaya mengembangkan kreativitas  dan  sikap  inovatif  subjek  didik.
  1. RUMUSAN MASALAH
a.    Apa pengertian metode pembelajaran?
b.   Apa sajakah metode pembelajaran IPS kelas rendah?
  1. TUJUAN
a.    Memahami pengertian metode pembelajaran
b.   Mengetahui apa saja metode Pembelajaran IPS Kelas Rendah
BAB II
PEMBAHASAN
    
  1. PENGERTIAN
Kata metode berasal adri bahasa latin yaitu “methodo” yang berarti “jalan” . Winarno Surachmad (1976:76) menyatakan bahwa metode adalah cara yang di dalam fungsinya merupakan alat untuk mencapai suatu tujuan. Sedangkan mengajar diartikan sebagai penciptaan suatu system lingkungan yang memungkinkan terjadinya proses belajar. Jadi, metode pembelajaran adalah cara yang dianggap efisien yang digunakan oleh guru dalam menyampaikan suatu mata pelajaran tertentu kepada siswa, agar tujuan yang telah dirumuskan sebelumnya dalam proses kegiatan pembelajaran dapat tercapai dengan efektif. Sehubungan dengan hal tersebut seorang guru dituntut untuk menguasai macam macam metode mengajar sehingga dapat menentukan metode apa yang paling tepat digunakan dalam proses pembelajarannya, sehingga kecakapan dan pengetahuan yang diberikan oleh guru betul – betul menjadi milik siswa.
Dalam upaya menjalankan metode pembelajaran, guru dapat menentukan teknik yang dianggapnya relevan dengan metode, dan penggunaan teknik itu setiap guru memiliki taktik yang mungkin berbeda antara guru yang satu dengan yang lain.
Menurut Ida Badariyah Almatsir ada beberapa faktor yang ikut berperan dalam menentukan efektif  tidaknya suatu metode mengajar. Faktor tersebut adalah sebagai berikut::
Ø  Tujuan pengajaran
Ø  Bahan pengajaran
Ø  Siswa yang belajar
Ø  Kemampuan guru yang mengajar
Ø  Besarnya jumlah siswa
Ø  Alokasi waktu yang tersedia
Ø  Fasilitas yang tersedia
Ø  Media dan sumber
Ø  Situasi pada suatu saat
Ø  Sistem evaluasi
Menurut Husein Akhmad dkk (1981;58) seorang guru IPS dalam memilih metode hendaknya memperhatikan faktor –faktor yang mempengaruhinya. Faktor tersebut adalah :
Ø  Pengajar (guru)
Ø  Siswa
Ø  Tujuan yang akan dicapai
Ø  Materi/bahan
Ø  Waktu
Ø  Fasilitas yang tersedia
                                   
  1. MACAM-MACAM METODE PEMBELAJARAN IPS KELAS RENDAH
  1. Metode Ceramah
Metode ceramah merupakan cara  penyampaian bahan ajar dengan komunikasi lisan. Metode ini efektif untuk penyampaian informasi dan pengertian. Metode ini seringkali digunakan guru dalam menyampaikan pelajaran apabila menghadapi sejumlah siswa yang cukup banyak, namun perlu diperhatikan juga bahwa metode ini akan berhasil baik apabila didukung oleh metode-metode yang lain, misalnya metode tanya jawab, latihan dan lain-lain. Guru harus benar-benar siap dalam hal ini, karena jika disampaikan hanya ceramah saja dari awal pelajaran sampai selesai, siswa akan bosan dan kurang berminat dalam mengikuti pelajaran, bahkan bisa-bisa siswa tidak mengerti apa yang dibicarakan oleh gurunya.
Tujuan metode ceramah :     
  1. Menciptakan landasan pemikiran yang mendorong dan mengarahkan sisiwa untuk lebih banyak mempelajari isi pelajaran melalui bahan tertulis secara mandiri.
  2. Menyajikan garis-garis besar isi pelajaran dan permasalahan penting yang terdapat dalam isi pelajaran.
  3. Menyajikan motivasi kepada para siswa, untuk belajar secara mandiri dan menemukan fakta, konsep, serta kaidah yang lebih luas dari pada yang sudah disajikan guru.
  4. Memperkenalkan hal-hal baru, memberi gambaran yang lebih dari pada buku teks atau bahan pembelajaran tertulis lainnya, mengaitkan teori dan praktek, dan menjelaskan hubungan informasi tertentu.
  1. Metode Diskusi
Metode diskusi adalah cara penyampaian bahan ajar dimana siswa dihadapkan pada suatu masalah untuk dibahas dan dipecahkan bersama. Melalui metode model diskusi murid memperoleh pengalaman melalui partisipasi dan interaksi. Dengan menggunakan metode diskusi dapat dilaksanakan pertukaran gagasan, fakta dan pendapat diantara murid, sehingga menjadikan suasana belajar lebih dinamis.
Tujuan metode diskusi :
Ø  Mengembangkan keterampilan bertanya, berkomunikasi, menafsirkan dan menyimpulkan pada diri siswa.
Ø  Mengembangkan sikap positif terhadap sekolah, para guru dan bidang studi yang dipelajarinya.
Ø  Mengembangkan kemampuan memecahkan masalah dan konsep diri yang lebih positif.
Ø  Mengembangkan sikap terhadap isu-isu kontroversial.
  1. Metode Tanya Jawab
Metode Tanya jawab adalah cara penyampaian bahan ajar dalam bentuk pertanyaan yang harus dijawab.
Tujuan metode Tanya jawab :
Ø  Mengecek pemahaman para siswa sebagai dasar perbaikan proses belajar-mengajar.
Ø  Membimbing usaha para siswa untuk memperoleh suatu keterampilan kognitif maupun social
Ø  Mendorong siswa untuk melakukan penemuan dalam rangka menemukan suatu masalah, dan
Ø  Membimbing dan mengarahkan jalannya diskusi.
  1. Metode Simulasi
Metode simulasi memberikan tugas kepada murid agar dapat dikerjakan dengan  mempelajari dan menggunakan sekumpulan fakta, konsep atau strategi tertentu. Simulasi diberikan kesempatan pada murid untuk mengalami situasi dalam kehidupan sehari – hari yang cenderung tidak dijumpai dan untuk berinteraksi serta belajar dari situasi tersebut tanpa merasa takut akan akibat yang akan menimbulkannya.
          Ada 3 macam metode simulasi yaitu: permainan, simulasi, dan permainan peran. Permainan mempunyai tujuan tersebut.
Dalam permainan murid biasanya bekerja dalam kelompok secara aktif terlibat didalam kelompok dan secara aktif terlibat didalam proses belajar mengajar.
          Simulasi adalah model dinamis dari gejala fisik atau social. Murid memainkan peran tertentu sebagai operator peralatan dan membuat keputusan seakan - akan mereka terlibat benar – benar dalam situasi yang nyata.
          Dalam permainan peran murid memainkan suatu peran tertentu dan dengan memainkan peran tersebut, dia memperoleh suatu pengertian yang lebih baik tentang diri orang yang memainkannya itu serta motif yang mempengaruhi tingkah lakunya. Bermain peran biasanya diharapkan kepada tujuan efektif.
  1. Metode Pemberian Tugas
Metode pemberian tugas merupakan suatu metode mengajar yang diterapkan dalam proses belajar mengajar, yang biasa disebut dengan metode pemberian tugas. Biasanya guru memberikan tugas itu sebagai pekerjaan rumah. Akan tetapi sebenarnya ada perbedaan antara pekerjaan rumah dan pemberian tugas.
Dengan pengertian lain tugas ini jauh lebih luas dari pekerjaan rumah karena metode pemberian tugas diberikan dari guru kepada siswa untuk diselesaikan dan dipertanggung jawabkan. Siswa dapat menyelesaikan di sekolah, atau dirumah atau di tempat lain yang kiranya dapat menunjang penyelesaian tugas tersebut, baik secara individu atau kelompok. Tujuannya untuk melatih atau menunjang terhadap materi yang diberikan dalam kegiatan intra kurikuler, juga melatih tanggung jawab akan tugas yang diberikan. Lingkup kegiatannya adalah tugas guru bidang studi di luar jam pelajaran tatap muka. Tugas ditetapkan batas waktunya, dikumpulkan, diperiksa, dinilai, dan dibahas tentang hasilnya.
Tugas yang dilakukan oleh muridnya hendaknya diikuti dengan petunjuk-petunjuk yang jelas. Ini berarti bahwa guru dalam pemberian tugas harus menjelaskan aspek-aspek yang perlu dipelajari oleh murid, guna menjaga mereka tidak merasa bingung mengenai apa yang harus mereka pelajari dan segi-segi mana yang harus diprioritaskan.
  1. Metode Karyawisata
Suatu cara penyajian bahan pelajaran dengan membawa murid langsung kepada obyek yang akan dipelajari di luar kelas. Karyawisata dapat dilakukan dalam waktu singkat beberapa jam saja ataupun cukup lama sampai beberapa hari. Contoh: Mengajak siswa ke gedung pengadilan untuk mengetahui system peradilan dan proses pengadilan, selama satu jam pelajaran. Jadi, karyawisatadi atas tidak mengambil tempat yang jauh dari sekolah dan tidak memerlukan waktu yang lama. Karyawisata dalam waktu yang lama dan tempat yang jauh disebut study tour.
Tujuan metode karyawisata :
Ø  Untuk melengkapi pengetahuan yang diperoleh di sekolah atau kelas.
Ø  Untuk melihat, mengamati, menghayati secara langsung dan nyata mengenai obyek tersebut
Ø  Untuk menanamkan nilai moral pada siswa.
  1. Metode Sosiodrama
Sosiodrama terdiri dari dua suku kata “Sosio” yang artinya masyarakat, dan “drama” yang artinya keadaan seseorang atau peristiwa yang dialami orang, sifat dan  tingkah lakunya, hubungan seseorang, hubungan seseorang dengan orang lain dan sebagainya.Metode sodiodrama adalah suatu metode mengajar dimana guru memberikan kesempatan kepada murid untuk melakukan kegiatan memainkan peran tertentu seperti terdapat dalam kehidupan masyarakat (sosial).
Beberapa kebaikan dari metode sosiodrama antara lain: Melatih anak untuk mendramatisasikan sesuatu serta melatih keberanian; Metode ini akan menarik perhatian anak sehingga suasana kelas menjadi hidup; Anak-anak dapat menghayati suatu peristiwa sehingga mudah mengambil kesimpulan berdasarkan penghayatan sendiri; Anak dilatih untuk menyusun pikirannya dengan teratur.
  
BAB III
PENUTUP
  1. KESIMPULAN
Kata metode berasal adri bahasa latin yaitu “methodo” yang berarti “jalan” . Winarno Surachmad (1976:76) menyatakan bahwa metode adalah cara yang di dalam fungsinya merupakan alat untuk mencapai suatu tujuan. Sedangkan mengajar diartikan sebagai penciptaan suatu system lingkungan yang memungkinkan terjadinya proses belajar. Lebih jelas lagi ia menyatakan bahwa metode mengajar adalah cara - cara pelaksanaan proses belajar mengajar atau bagaimana teknisnya sesuatu bahan pelajaran diberikan kepada murid–murid di sekolah. Metode adalah cara yang dianggap efisien yang digunakan oleh guru dalam menyampaikan suatu mata pelajaran tertentu kepada siswa, agar tujuan yang telah dirumuskan sebelumnya dalam proses kegiatan pembelajaran dapat tercapai dengan efektif. Sehubungan dengan hal tersebut seorang guru dituntut untuk menguasai macam macam metode mengajar sehingga dapat menentukan metode apa yang paling tepat digunakan dalam proses pembelajarannya, sehingga kecakapan dan pengetahuan yang diberikan oleh guru betul – betul menjadi milik siswa.
Macam-macam Metode Pembelajaran :
  1. Metode Ceramah.
  2. Metode diskusi
  3. Metode Tanya jawab
  4. Metode simulasi
  5. Metode pemberian tugas
  6. Metode karyawisata
  7. Metode sosiodrama
  1. SARAN
Sebagai guru Sekolah Dasar yang baik, hendaklah kita mengetahui bagaimana strategi mengajar yang baik untuk siswa. Diharapkan setelah membaca makalah ini pembaca dapat menegerti dan paham tentang bagaimana menggunakan strategi pembelajaran yang cocok sesuai dengan tujuan pembelajaran yang hendak dicapai dan juga sesuai dengan situasi dan kondisi yang ada.
  
DAFTAR PUSTAKA
Rahman Zeri, Pendidikan IPS SD Kelas Rendah
Ahmadi Abu, Stategi Belajar Mengajar. (Bandung: Pustaka Setia, 2005)
http://purnama-bgp.blogspot.com/2011/11/metode-sosiodrama-dan-bermain-peran_01.html/

http://yusrikeren85.blogspot.com/2011/11/metode-pembelajaran.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar