Rabu, 21 Desember 2016

Keterbatasan Antara Fakta dan Kebenaran

Kebenaran adalah sesuatu yang ada secara objektif, logis, dan merupakan sesuatu yang empiris. Sedangkan fakta merupakan kenyataan yang terjadi yang dapat diterima secara logis dan dapat diamati secara nyata dengan pancaindra manusia.
Kasus jatuhnya pesawat Mandala di Medan beberapa tahun yang lalu merupakan suatu contoh fakta yang terjadi dilapangan. Kenyataan berupa kasus pesawat yang jatuh tersebut merupakan sesuatu kasus yang benar adanya. Dengan kebenaran atas terjadinya kecelakaan pesawat merupakan suatu fakta yang tidak bisa dibantah lagi atas kebenarannya, baik secara logika maupun secara empiris. Contoh lain, shalat dapat mencegah manusia kepada kemungkaran merupakan suatu kebenaran wahyu yang tidak dapat dibantah lagi, baik secara logika maupun empiris, karena pada kenyataannya apabila orang shalatnya baik dan benar, maka prilakunya menjadi bagus di masyarakat.
Dari uraian dan kedua contoh diatas, menunjukkan bahwa antara kebenaran dan fakta merupakan dua sisi mata uang yang tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Dengan kata lain, antara fakta dan kebenaran, dan antara fakta dengan kebenaran merupakan dua hal yang berkaitan sangat erat.

Jumat, 16 Desember 2016

[INDEX] Daftar Tugas Mata Kuliah Filsafat Pendidikan

  1. Sejarah Timor Leste
  2. Sejarah Asal Mula Bangsa Aceh
  3. Sejarah Pramuka Indonesia
  4. Ratna Inten Dewata (Mengapa Garut disebut kota Int...
  5. Sejarah Ondel - Ondel Betawi
  6. Sejarah Makanan Kerak Telor Yang Gurih
  7. FILSAFAT KI HAJAR DEWANTARA
  8. FILOSOFIS PENDIDIKAN KI HADJAR DEWANTARA
  9. LANDASAN FILOSOFIS PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
  10. Sejarah Asal Usul Terbentuknya Kota Bogor
  11. Filosofi Kopi Indonesia
  12. Filosofi Gudeg Jogja
  13. filosofi Makanan Tradisonal Lepet
  14. Filosofi Lontong “Olo e Dadi Kotong”
  15. FILSAFAT DAN HIDUP SEHARI-HARI
  16. Tujuan filsafat
  17. #tanya filsafat
  18. PERGANTIAN KEPALA SEKOLAH
  19. Beberapa ajaran filsafat yang telah mengisi dan t...
  20. Nilai-Nilai Yang Terkandung dalam Sumpah Pemuda
  21. Pragmatisme
  22. Pragmatisme dalam Filsafat
  23. Sejarah Perkembanggan Esensialisme
  24. Pandangan ontologi essensialisme
  25. Pandangan epistemologi essensialisme
  26. Pandangan aksiologi esensialise
  27. Pandangan mengenai belajar
  28. Pandangan Kurikulum Essentialisme
  29. Tokoh- tokoh Aliran Esensialisme
  30. Pengertian perenialisme
  31. Sejarah Perkebdangan Aliran perenialisme
  32. Ciri- Ciri Perenialisme
  33. Implikasi Perenialisme Terhadap Pendidik
  34. Tokoh-Tokoh Aliran Prelianisme
  35. Pentingnya Pengelolaan Kelas dalam Pembelajaran
  36. PENTINGNYA MEDIA PEMBELAJARAN DALAM MENINGKATKAN B...
  37. apa pentingnya sebuah RPP?
  38. Fungsi dan Peranan Guru dalam Proses Belajar Menga...
  39. FUNGSI EVALUASI DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR
  40. Perbedaan Kurikulum 2013 dan KTSP
  41. KEKURANGAN DAN KELEBIHAN MEMPELAJARI BAHASA INDONE...
  42. Ini Kelemahan-kelemahan Kurikulum 2013
  43. Tanda-Tanda Kegagalan Kurikulum 2013
  44. 16 Tempat Wisata di Banten dan Sekitarnya
  45. hubungan antara filsafat dengan agama
  46. INKLUSI Pendidikan Terhadap Anak Berkebutuhan Khus...
  47. 10 Mitos - Mitos Terlarang Di Tempat Wisata
  48. Manfaat Teh Hijau Untuk Diet Dan Cara Meminumnya
  49. 7 Bahaya Makanan Pedas Bagi Kesehatan Anda
  50. Cinta Sejati Dalam Islam
  51. pentingnya belajar filsafat bagi mahasiswa
  52. 20 Manfaat Belajar Filsafat bagi Kehidupan
  53. MENGAPA PERLU BELAJAR FILSAFAT?
  54. OBYEK DAN RUANG LINGKUP KAJIAN FILSAFAT ISLAM
  55. Sifat Jujur Ternyata Sudah Menjadi Tipikal Orang y...
  56. Metode Pembelajaran IPS Kelas Rendah
  57. ASAL USUL SITU RAWA ARUM, GROGOL CILEGON-BANTEN
  58. PENTINGNYA ETIKA PROFESI
  59. Lebih Bahagia Punya Banyak Waktu atau Uang?
  60. Membaca Novel Tingkatkan Kemampuan Bahasa dan Moto...
  61. Alasan Generasi Muda Harus Belajar Musik
  62. Penting... Perguruan Tinggi Wajib Melek Teknologi!...
  63. Mau Mendapat Beasiswa? Buatlah Potret Diri Anda ya...
  64. Spiritualitas tanpa “Spiritualitas”
  65. Ciri dan Gerak Pikiran Manusia
  66. Pikiran Harus Bebas: Kuncinya Adalah Hati.
  67. Filosofi Bunga Edelweis
  68. Filosofi Hidup: Cermin Retak dan Keruh
  69. Kepribadian Berdasarkan Bentuk Gigi
  70. Gotong Royong Falsafah Bangsa yang Terlupakan
  71. Pendidikan Literasi Sains
  72. Kosmologi Filsafat (Makalah)
  73. Karakteristik Filsafat
  74. HUBUNGAN ANTARA FILSAFAT DENGAN BIMBINGAN DAN KONS...
  75. Filsafat Pikiran dalam tradisi kontinental
  76. AJARAN KONFUSIANISME (Tinjauan Sejarah dan Filsafa...
  77. FILSAFAT KOMUNIS
  78. Filsafat Komunikasi
  79. Filsafat Khong Khucu
  80. Hakikat dan Bidang Telaah Filsafat
  81. Persamaan Antara Ilmu Pengetahuan dan Filsafat
  82. FILSAFAT CINTA
  83. Sejarah Kota Bekasi
  84. Kajian Teori Filsafat Pendidikan
  85. Peranan dan Fungsi Filsafat Pendidikan
  86. Dasar dan Tujuan Filsafat Pendidikan
  87. Pengertian Filsafat Pendidikan
  88. Subjek/ Objek Filsafat Pendidikan
  89. Asal Mula Kota Cirebon
  90. Gotong Royong Falsafah Bangsa yang Terlupakan
  91. Filsafat Pancasila
  92. SEBA: Tradisi Masyarakat Baduy Dalam
  93. SEJARAH PENCAK SILAT CIMANDE
  94. Pragmatisme Dalam Pendidikan
  95. Sate Bandeng Kuliner Khas Banten
  96. GUNUNG SANTRI BOJONEGARA BANTEN
  97. Sumber-Sumber Kurikulum
  98. Tokoh-tokoh Filsafat Islam dan Pemikirannya
  99. cabang-cabang filsafat
  100. Pemahaman Filsafat (apa itu filsafat?)
  101. Kajian Visi Misi Untirta 
  102. Visi Misi Untirta 
  103. TRADISI PANJANG MULUD MASYARAKAT BANTEN  
  104. SEJARAH FILSAFAT BARAT 
  105. Asal Usul Nama Pandeglang Banten 
  106. BANTEN GIRANG 
  107. Geopolitik Filsafat 
  108. Esensialisme 
  109. Batu Kuwung 
  110. Dualisme 
  111. Filsafat Pancasila Sebagai Dasar Filsafat Bangsa Indonesia 
  112. Aliran Realisme Dalam Filsafat Pendidikan  
  113. Sejarah Filsafat Pragmatisme 
  114. Perennialisme 
  115. Rekontruksionalisme 
  116. Idealisme 
  117. Pragmatisme Dalam Pendidikan
  118. Kritisisme Immanuel Kant
  119. FILSAFAT PENDIDIKAN NATURALISME TEORI, IMPLIKASI DAN APLIKASINYA DALAM PENDIDIKAN ISLAM
  120. Teori Nilai
  121. Aksiologis
  122. Belajar Hidup dengan Empati, Simpati, dan Harmon
  123. Apakah Anda Sahabat Yang Baik?
  124. Rampag Bedug 
  125.  Keterbatasan Antara Fakta dan Kebenaran
  126. Sertifikat Seminar 

Jumat, 09 Desember 2016

Sejarah Timor Leste

ahukah Anda berapa harga yang harus dibayar Timor Leste kepada Australia agar bisa merdeka dari Indonesia?

Quinton Temby, freelance correspondent Deutsche Welle dan Radio Australia di Timor Leste pada tahun-tahun awal sejak negeri itu merdeka, punya cerita menarik soal ini. Cerita dimulai dari sebuah ruang konferensi internasional tentang keamanan regional di Dili, dua tahun setelah Australia melepaskan Timor Leste dari pangkuan Indonesia.

Hampir seluruh pejabat tinggi Timor Leste keluar dari ruang sidang dengan wajah frustrasi. Bukan tindakan milisi Indonesia -- yang menghancurkan seluruh infrastruktur dan desa setelah jajak pendapat penuh muslihat melepaskan wilayah itu dari Indonesia -- yang membuat mereka frustrasi, tapi Australia.

Australia memposisikan diri menjadi pihak yang 'harus' menerima manfaat terbesar dari perannya memerdekakan Timor Leste. Caranya, dengan meminta bagian terbesar cadangan minyak dan gas alam Laut Timor.

Seorang pejabat Timor Leste meratap kepada delegasi Australia. "Australia negara kaya, Timor Leste sangat miskin. Pembagian ini sangat tidak adil."

Delegasi Australia tak bergeming. Pejabat Timor Leste itu melanjutkan ratapannya; "Sulit bagi kami memberi tahu rakyat bahwa kolonisasi tidak akan pernah berakhir, bahkan saat kami telah mencapai kemerdekaan."

Kali ini, ratapan pejabat Timor Leste mendapat tanggapan. Allan Dupont, mantan diplomat dan anggota delegasi Australia, mengatakan; "Sayangnya, hubungan internasional tidak didasarkan pada emosi atau ekuitas, tapi pada hard-nose reality (1)."

Orang Timor Timur tidak pernah tahu semua ini. Jika mereka tahu, mungkin mereka akan menolak tutorial politik Australia, dan tidak pernah merdeka, atau memilih tetap bersama Indonesia.

Timor Timur, yang kemudian menjadi Timor Leste, merdeka pada 20 Mei 2002 dan menjadi negara termiskin di Asia. Mereka sama miskinnya dengan Rwanda, dan harus ketergantungan tak sehat kepada bantuan asing.

Kesempatan mereka untuk keluar dari kemiskinan sangat tergantung pada kemampuan mereka mengelola cadangan gas dan minyak di Celah Timor. Namun, Australia ingin menguasai sebagian besar cadangan itu.

Laut Timur adalah wilayah sengketa. Canberra mengklaim dasar Laut Timor sebagai bagian dari landas kontinen Australia, yang membentang ke Palung Timor -- atau hanya 50 mil laut dari bibir pantai Timor Leste. Dili menentang klaim itu, dan berkeras pada prinsip garis tengah antara kedua negara.

Jika klaim Canberra diterima, Australia dipastikan menguasai 70 persen cadangan minyak dan gas bumi Celah Timor, yang membuat Timor Leste tidak memiliki harapan untuk hidup makmur.

Tidak ada kesepakatan yang diteken pada hari pertama konferensi. Namun pada hari yang sama PM Mari Alkatiri mengatakan Timor Leste masih mengklaim hak batas maritim permanen, meski perjanjian telah ditanda-tangani. Perjanjian Laut Timor ini membuat prizefight -- atau hadiah pertarungan memperebutkan sumber daya antara negara miskin dan kaya -- menjadi resmi.

Menerima klaim Australia tidak ubahnya bunuh diri berdaulat bagi Timor Leste. Di sisi lain, Australia menganggap klaim Timor Leste meresahkan Canberra, berkaitan dengan ketakutannya kepada Indonesia.

Ketakutan Australia kepada Indonesia terungkap beberapa hari setelah pembicaraan batas wilayah maritim Timor Leste-Australia. Saat itu Menlu Alexander Downer mengatakan; "Batas maritim Australia-Indonesia mencakup ribuan kilometer. Itu masalah besar, dan kami tidak akan terjerumus ke permainan renegotiating Indonesia."

Australia masih punya alasan lain untuk takut jika menerima klaim Timor Leste. Sebelum perjanjian ditekan, PetroTimor -- sebuah perusahaan minyak yang berbasis di AS -- berupaya mendapatkan hak menambang di Celah Timor. PetroTimor menunjuk Vaughan Lowe, profesor Hukum Internasional Universitas Oxford, dan Cristopher Carleton -- kepala Divisi Hukum laut di kantor Hidrografi Inggis, untuk membentuk opini publik.

Lowe mengatakan perjanjian yang dipaksakan Australia akan mencegah Timor Leste menetapkan batas-batas maritim yang sah sesuai hukum internasional. PetroTimor mendesak Timor Leste membatalkan perjanjian itu dan menyerahkan sengketa Celah Timor ke Mahkamah Internasional. PetroTimor bersedia mendanai perjuangan ini. Sebagai imbalannya, PetroTimor akan memberikan 10 persen dari pendapatan minyak dan gas bumi di Celah Timor jika berhasil.

Pemerintahan Trasisi PBB di Timor Leste menolak tawaran itu. Alasannya, argumen legal kedua pihak atas Celah Timor harus ditangani secara serius.

Dua hari sebelum PetroTimor mempublikasikan tawarannnya di Dili, Australia diam-diam berusaha agar sengketa batas wilayah dengan tetangga miskinnya tidak dibawa ke Pengadilan Hukum Laut Internasional dan Mahkamah Internasional. Australia tahu jika usul PetroTimor dipublikasikan, hampir semua negara akan menyerang Ausralia.

Canberra juga tidak ingin sengketa batas wilayah diselesaikan lewat litigasi, tapi lewat negosiasi. PM Alkatiri frustrasi, dan menyebut tindakan Australia sangat tidak bersahabat.

Di bawah ancaman arbitrase internasional, dan tekanan agar Timor Leste membayar semua dana yang dikeluarkan Bank Dunia dan negara donor selama pemerintahan transisi, Australia secara hebat memaksa Dili menandatangani perjanjian tak adil.

Dili sempat berreaksi dengan menahan dua pengacara yang didanai PBB. Australia memiliki tim pengacara, penasehat, dan perunding hebat. Pada satu kesempatan, di bawah komando Menlu Alexander Downer, menggeruduk gedung pemerintahan Timor Leste dan menerobos masuk ke ruang kabinet.

Dalam transkrip rahasia yang bocor, Downer -- dengan kesombongon tuan kulit putih pembantai Aborigin -- mengatakan; "Jika saya jadi Anda, saya akan fokus bagaimana memperoleh pendapatan untuk negara Anda yang baru dan miskin, tanpa mengkompromikan integritas. Menyebut kami kerbau besar adalah sesuatu yang aneh. Kami mengeluarkan Timor Timur dari Indonesia tanpa memperoleh keuntungan ekonomi."

PM Alkatiri nyaris mengundurkan diri, akibat tidak ada niat Australia menyetujui batas maritim yang diinginkan. Alkatiri mencoba cara lain, yaitu dengan meminta bagian lebih dari hasil eksploitasi minyak dan gas bumi.

Downer menolak dengan, sekali lagi khas kesombongan kulit putih, dengan mengatakan; "Kami tidak harus menggali cadangan minyak itu. Seluruh kekayaan alam itu bisa tidak digali sampai 20, 40, atau 50 tahun. Kami tidak peduli Anda membocorkan informasi ini ke media. Biarkan kami memberikan tutorial politik, bukan kesempatan."

Bagi semua orang Timor Timur, seluruh sejarah mereka -- terhitung sejak invasi Indonesia -- adalah tutorial politik buram yang ditulis Australia. Dimulai ketika Richard Woolcott, saat itu Dubes Australia untuk Indonesia, mendorong Canberra untuk menerima invasi Indonesia ke Timor Timur.

Woolcott, dalam kawat rahasia yang bocor, mengatakan semua itu demi kepentingan ekonomi jangka panjang. Merundingkan batas-batas maritim, terutama Celah Timor, dengan Indonesia akan lebih mudah ketimbang dengan orang Timor Timur.

Prediksi Woolcott benar. Tahun 1989, Australia dan Indonesia menandatangani Perjanjian Celah Timor.

Bagi pendukung kemerdekaan Timor Leste, perjanjian itu merupakan titik terendah dukungan Australia terhadap perjuangan rakyat bekas jajahan Portugis itu. Xanana Gusmao, pemimpin gerilyawan Timor Timur, menyebut perjanjian itu sebagai pengkhianatan Canberra.

"Australia telah menjadi kaki tangan pelaku pembunuhan rakyat Timor Timur. Mereka hanya ingin aman, dengan membiarkan aneksasi Timor Timur," demikian Gusmao.

Bagi Australia, Perjanjian Laut Timor adalah kesepakatan ekonomi yang menguntungkan bagi kedua negara, dan merupakan harga yang layak dibayarkan rakyat Timor Leste kepada Canberra. Di sisi lain, ketika Timor Leste terus menerus mengatakan perjanjian itu tidak adil, Australia menyebut pernjanjian itu sebagai harga yang murah yang harus diterima.

Menurut Canberra, Timor Leste mendapat 90 persen dari pendapatan Bayu Undan -- sumur minyak dan gas yang digali Conoco Phillips. Proyek ini bernilai 3 milyar dolar untuk masa 15 tahun, dan mulai berproduksi pada tahun kedua kemerdekaan Timor Leste.

Penghasilan dari Bayu Undan diperkirakan membuat Dili mampu membayar seluruh utangnya, dan tidak lagi terjerat utang baru.

Namun, di luar Bayu Undan -- atau kawasan pengembangan bersama Timor Leste dan Australia -- ada wilayah yang jauh lebih besar, yaitu Greater Sunrise. Wilayah ini dikelola sendiri oleh Woodside Australian Energy. Sebanyak 82 persen penghasilan Greater Sunrise masuk ke kantong Australia.

Jika minyak bukan motivasi Australia melepas Timor Timur dari Indonesia, Canberra sudah meminta bayaran atas kesediaannya mengirim pasukan perdamaian. Atau, jika memang tidak ada yang diburu Australia, negeri itu seharusnya sudah hengkang ketika jajak pendapat usai.

Banyak pihak mencium niat busuk Australia, mencuri minyak Timor Leste, mengintervensi Timor Timur. Mereka mendapatkannya pada tahun pertama negeri bekas jajahan Portugis itu merdeka, yaitu ketika Woodside memompa minyak di kawasan sengketa, yaitu Laminaria dan Corallina. Nilainya ditaksir mencapai miliaran dollar.

Rincinya, antara 1999 sampai 2002, Australia mengeruk 1,2 miliar dolar AS dari Laminaria dan Corallina, dan memberi bantuan 200 juta kepada Timor Timur. Yang harus diingat, bukan 'bagian', tapi 'bantuan'.

PM Alkatiri mengatakan Perjanjian Laut Timor bersifat sementara, sampai kedua negara menyepakati batas maritim. Sementara adalah kata yang tak jelas, karena tidak ada batas waktu dalam perjanjian itu.

Orang Timor Leste mungkin akan mengatakan batas perjanjian sementara itu adalah sampai seluruh sumur minyak di dasar Laut Timor kering. Selama minyak dari Laut Timor mengalir, Australia akan terus memberikan bantuan jutaan dolar kepada Timor Leste dengan tangan kiri, dan meraup miliaran dolar dengan tangan kanan.

Pada akhirnya, nasib Indonesia dan Timor Leste tidak berbeda. Indonesia harus menebus kemerdekaan dengan membayar seluruh utang Hindia-Belanda ke kreditor asing. Timor Leste membayar mahal kemerdekaannya dengan satu-satunya kekayaan alam yang memberikan janji kemakmuran, sampai waktu tak terbatas.



(1) Hard-nose reality adalah kata lain dari visi bisnis. Hubungan internasional tidak pernah didasarkan pada kepentingan politik, tapi bisnis jangka panjang. Bagi Australia, melepaskan Timor Timur dari Indonesia adalah proyek ekonomi jangka panjang. Canberra bersedia mengeluarkan dana berapa pun untuk mengerahkan pasukan, dan memberi makan rakyat negeri itu, dengan harapan bisa menguasai 90 persen cadangan minyak di Celah Timor.

Sejarah Asal Mula Bangsa Aceh

Sejarah Asal Mula Bangsa Aceh

Konon keturunan bangsa Aceh adalah dari tanah Persia. Seperti kita sering dengar kepanjangan ACEH sebagai Arab, China, Eropa, dan Hindustan (India). Namun sampai sekarang jarang para sarjana yang mengangkat kisah seperti ini. Hanya Affan Jamuda dan A.B. Lila Wangsa yang menulis “Peungajaran Peuturi Droe Keudroe (Pelajaran mengenal diri sendiri)” menyebutkan: Wangsa Acheh saboh wangsa nyang jak meunanggroe rot blah barat pulo Ruja. Wangsa nyan asai phon nibak wangsa Achemenia, Wangsa Achemenia nyang asai jih phon bah binak buket Kaukasus di Europa teungoh. Wangsa Achemenia nyang hudep bak thon 2500 GM (gohlom masehi). Wangsa Achemenia saboh wangsa nyang harok meurantoe, sampoe wangsa nyang meusipreuk bansaboh Asia, Afrika, Europa ngon pulo Ruja. Nyang saboh turonan neuweh u tanoh Parsi jeut keuwangsa Parsia, nyang sabih suke neuweh u pulo Ruja, dudoe teuma jeut keu-wangsa Acheh.Wangsa Acheh asai phon nibak wangsa Achemenia-Parsia-Acheh, Affan Jamuda and AB. Lila Wangsa, Peungajaran Peuturi Droe Keudroe (Pidie: Angkasa Muda, 2000).

Terjemahannya; Bangsa Aceh adalah satu bangsa yang membangun negeri di sebelah barat Pulau Ruja (Sumatera). Bangsa ini asalnya dari bangsa Achemenia, bangsa Achemenis berasal dari sebuah bukit Kaukasus di Eropa Tengah. Bangsa Achemenia hidup sekitar 2500 Tahun sebelum Masehi. Bangsa Achemenia satu bangsa yang suka merantau, sampai bangsa ini tersebar di seluruh Asia, Afrika, Eropa dan juga Pulau Ruja. Satu keturunan pindah ke tanah Persia, kemudian menjadi bangsa Persia, yang satu suku lagi pindah ke Pulau Ruja, kemudian lahir bangsa Aceh. Bangsa Aceh pertama sekali berasal dari bangsa Achemenia-Parsia-Acheh). Tentu saja itu bukan sebuah kebetulan, jika kemudian kita temukan akar sejarah migrasi manusia dari Persia, bahkan sebelum Raja Darius (521-486 Sebelum Masehi) yang menguasai Persia, konon beragama Zoroasther. Raja ini menyebarkan sayap pemerintahannya sampai Eropa, Anatolia, Mesir, Mesopotamia, dan India Barat.
Dalam buku A History of World Societies disebutkan bahwa: “They had created “world empire” encompassing of the oldest and most honored kingdoms and peoples of the ancient Near East.” Jadi, ada benarnya bahwa penggalan lagu Rafly di atas, yaitu “Beek tabeoh kada wangsa meutuwah; turounan meugah meuri-ri wangsa; khujja ngoen majja lakap geupajah; turoenan meugah dorius raja”. Sampai sekarang, bukti sejarah ini memang masih mengundang sejumlah tanda tanya. Sebab, di dalam sejarah, selalu disebutkan nama Parsia di dalam sejarah Aceh, namun jarang yang bisa menarik kembali kemana arah sejarah Aceh sebelum Masehi atau sebelum Islâm datang ke daerah ini. Pada masa Darius dan anaknya Xerxes (486-464 Sebelum Masehi), mereka telah membangun suatu monarki kekuasaan, yang ternyata telah disebutkan sebagai “world empire” (kerajaan dunia) hingga menjadi cikal bakal beberapa kerajaan di Timur Tengah.
Kemudian Jamuda dan Lilawangsa menulis: hon teuka di tanoh Parsi (Iran-Irak jinoe). Sabab musabab neueuka sampoe roh neumeunanggroe lam pulo ruja. Bak zameun Raja Dorius neumat keurajeun di Parsia, lam masa nyang kuasa keurajeun Raja Dorius luah lagoina mulai di Meuser troh u Hindi ngan lam pula Ruja. Lam masa nyan keu wangsa-ureung bako-bako di nanggroe Parsia neujak duek u nanggroe blah barat pulo Ruja nyang dudoe neulakap Nanggroe Aceh. Yoh goh nyang lam tanoh Acheh kana Aulia-Aulia Allah, nyang sahe naggroe Acheh milek harta Aulia-Aulia Allah (Bangsa Persia sebelum menjadi bangsa Aceh, pertama kali datang di tanoh Parsia (Iran-Irak sekarang). Sebab datangsampai membangun negeri di Pulau Ruja. Pada masa zaman Raja Darius memegang tampuk kekuasaan di Persia, pada waktu itu wilayah kekuasaan Raja Darius sangatlah luas sekali mulai dari Mesir hingga ke India sampai ke Pulau Ruja.
Pada zaman itu berbagai bangsa di negeri Persia berangkat menetap di sebelah Barat Pulau Ruja kemudian diberinama Nanggroe Aceh. Sebelum itu di tanah Aceh sudah ada wali-wali Allah, yang jaga negeri Aceh milik harta-harta Aulia Allah). Jadi, dapat dipastikan bahwa asal usul indatu orang Aceh adalah dari Parsia yang datang ke Pulau Ruja, sebuah pulau yang kemudian diberi nama Aceh. Namun yang menarik adalah jika benar pada zaman Raja Darius yang beragama Zoroasther sudah ada Wali-Wali Allah di Aceh, maka pertanyaannya adalah apa benar sudah ada agama yang menyembah Allah sebelum Masehi. Sebab ungkapan bahwa Aceh milik atau tanah para Wali juga ditemukan dalam ungkapan lagu Rafly berikut, Han geu meu kafe ureung Aceh nyang/ ’Saweub bumoe nyang tanoh Aulia/ Geutem sut nyawong peudong kheun Allah/ Kameunan reusam geutung pusaka… (Tidak akan menjadi Kafir orang Aceh itu/Sebab bumi ini adalah tanah Aulia/ Rela mengeluarkan nyawa untuk mempertahankan kalimah Allah/ Begitu adat yang diambil sebagai pusaka). Sayangnya semua sejarah itu masih berupa catatan perang. Kegemilangan Aceh sebagai salah satu kerajaan besar hanya cerita manis.
Ada yang menarik tentang Aceh, yakni simbol agama yang dikekalkan dalam suasana dayah, sebagai pusat sumber ilmu agama Islam tempoe doeloe. Ketika Aceh hendak dijajah, semua suku dan ulama di Aceh sepakat melawan penjajahan. Karena itu, konsep kebencian orang Aceh terhadap penjajahan, bukan karena kebencian etnisitas atau sejarah, tetapi karena melawan penindasan atau penjajahan merupakan jihad. Hal itu dibuktikan oleh Tgk Chik Pantee Kulu dengan karyanya kitab Hikayat Prang Sabi yaitu membakar semangat orang Aceh melawan penjajah dengan ideologi agama.
Dalam konteks etnis, orang Aceh adalah orang yang berjiwa kosmopolitan alias bisa menerima siapa saja atau suku bangsa apapun. Untuk mengelompokkan etnisitas, sistem kerajaan Aceh menyusun kependudukan berdasarkan negeri asal suku bangsa tersebut, sebagaimana dilukiskan dalam hadih maja “Sukee lhee reuthoh bak aneuk drang, Sukee ja sandang jeura haleuba, Sukee tok bate na bacut bacut, Sukee imuem peut yang gok-gok donya”. Sukee di sini dalam kata lain artinya suku sehingga hadih maja ini menggambarkan keragaman suku bangsa di dunia yang berdomisili di Aceh. Semuanya berhasil disatukan oleh sultan Alaidin Riayatsyah Al Qahhar (1537-1565) di bawah panji Islam dan terayomi di bawah payung kerajaan Aceh Darussalam.
Mengenai asal usul masyarakat Aceh, HM. Zainuddin (1961), mengatakan bahwa orang dari suku Batak/Karee membentuk kaum Lhee Reutoih. Orang asing lainnya seperti Arab, Persia, Turki, Keling (dagang), Melayu semenanjung, Bugis membentuk kaum Tok Batee Sultan berasal dari kaum Tok Batee. Kaum percampuran dari Hindu dan Batak Karee membentuk group baru menjadi kaum Ja Sandang. Pimpinannya diberi gelar dengan panglima kaum dengan gelar kaum imeum peut. Sedangkan orang Gayo, sebagaimana dikutip Gerini (HM. Zainuddin, 1961) menghubungkannya dengan Dagroian sesuai dengan catatan- catatan Marcopolo. Menurutnya, Dagroian berasal dari kata-kata drang – gayu, yang berarti orang Gayo. Masyarakat tumbuh dan berkembang dari waktu ke waktu. Perubahan itu bisa saja berpunca di dalam masyarakat itu sendiri atau bersumber dari luar lingkungan masyarakat yang bersangkutan. Aceh mempunyai comparative advantage karena menjadi pusaran dunia, transit pertama sebelum ke bagian Nusantara.
Terakhir, saya ingin menegaskan bahwa dalam sejarah kebudayaan Aceh, persoalan bersatu dan berpisah adalah hal yang sangat biasa. Artinya, mereka bisa bersatu dengan kelompok manapun,namun budaya yang sudah mengakar yang dibalut dengan kualitas tradisi Islam tidak akan pernah dapat dihentikan. Jiwa nasionalisme orang Aceh yang menjadi bagian dari Indonesia merupakan satu nafas dalam perjuangan mereka, sejauh itu tidak dikhianati. Adapun nasionalisme di Indonesia walaupun masih didominasi oleh pemahaman kebudayaan Jawa, agaknya memang telah mewariskan persoalan sejarah yang tercecer. Artinya, sejarah nasionalisme di Indonesia adalah sejarah yang dikendalikan oleh pemerintah. Sehingga dinamika kebudayaan di daerah dianggap sebagai ‘aset’ bukan pelaku utama, untuk tidak mengatakan mereka tidak memberikan arti yang signifikan. Hal ini belum lagi dimana ‘aset’ budaya Indonesia cenderung dijadikan sebagai objek untuk kepentingan sosial politik, bukan kepentingan kebudayaan bangsa Indonesia.

Sejarah Pramuka Indonesia

Sejarah Pramuka Indonesia

Need help writing your paper! Ask professionals for paper help. Need a lab report? Buy best physics lab report. Review Writing Service for writing a performance review. Professional writers for custom writings. Need help with homework – ask to do my homework. Professional services of top paper writer.
Scouting yang di kenal di Indonesia dikenal dengan istilah Kepramukaan, dikembangkan oleh Lord Baden Powell sebagai cara membina kaum muda di Inggris yang terlibat dalam kekerasan dan tindak kejahatan, beliau menerapkan scouting secara intensif kepada 21 orang pemuda dengan berkemah di pulau Brownsea selama 8 hari pada tahun 1907. Pengalaman keberhasilan Baden Powell sebelum dan sesudah perkemahan di Brownsea ditulis dalam buku yang berjudul “Scouting for Boy”.
Melalui buku “Scouting for Boy” itulah kepanduan berkembang termasuk di Indonesia. Pada kurun waktu tahun 1950-1960 organisasi kepanduan tumbuh semakin banyak jumlah dan ragamnya, bahkan diantaranya merupakan organisasi kepanduan yang berafiliasi pada partai politik, tentunya hal itu menyalahi prinsip dasar dan metode kepanduan.
Keberadaan kepanduan seperti ini dinilai tidak efektif dan tidak dapat mengimbangi perkembangan jaman serta kurang bermanfaat dalam mendukung pembangunan Bangsa dan pembangunan generasi muda yang melestarikan persatuan dan kesatuan Bangsa.
Memperhatikan keadaan yang demikian itu dan atas dorongan para tokoh kepanduan saat itu, serta bertolak dari ketetapan MPRS No. II/MPRS/1960, Presiden Soekarno selaku mandataris MPRS pada tanggal 9 maret 1961 memberikan amanat kepada pimpinan Pandu di Istana Merdeka. Beliau merasa berkewajiban melaksanakan amanat MPRS, untuk lebih mengefektifkan organisasi kepanduan sebagai satu komponen bangsa yang potensial dalam pembangunan bangsa dan negara.
Oleh karena itu beliau menyatakan pembubaran organsiasi kepanduan di Indonesia dan meleburnya ke dalam suatu organisasi gerakan pendidikan kepanduan yang tunggal bernama GERAKAN PRAMUKA yang diberi tugas melaksanakan pendidikan kepanduan kepada anak-anak dan pemuda Indoneisa. Gerakan Pramuka dengan lambang TUNAS KELAPA di bentuk dengan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 238 Tahun 1961, tanggal 20 Mei 1961.
Meskipun Gearakan Pramuka keberadaannya ditetapkan dengan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 238 tahun 1961, namun secara resmi Gerakan Pramuka diperkenalkan kepada khalayak pada tanggal 14 Agustus 1961 sesaat setelah Presiden Republik Indonesia menganugrahkan Panji Gerakan Pramuka dengan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 448 Tahun 1961. Sejak itulah maka tanggal 14 Agustus dijadikan sebagai Hari Ulang Tahun Gerakan Pramuka.
Perkembangan Gerakan Pramuka mengalami pasang surut dan pada kurun waktu tertentu kurang dirasakan pentingnya oleh kaum muda, akibatnya pewarisan nilai-nilai yang terkandung dalam falsafah Pancasila dalam pembentukan kepribadian kaum muda yang merupakan inti dari pendidikan kepramukaan tidak optimal. Menyadari hal tersebut maka pada peringatan Hari Ulang Tahun Gerakan Pramuka ke-45 Tahun 2006, Presiden Republik Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono mencanangkan Revitalisasi Gerakan Pramuka. Pelaksanaan Revitalisasi Gerakan Pramuka yang antara lain dalam upaya pemantapan organisasi Gerakan Pramuka telah menghasilkan terbitnya Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2010 tentang GERAKAN PRAMUKA.

Ratna Inten Dewata (Mengapa Garut disebut kota Intan)

Ratna Inten Dewata (Mengapa Garut disebut kota Intan)

Banyak yang beranggapan bahwa ceritra Raden Inten Dewata hanya sekedar dongeng atau legenda, Sebab tidak ada bukti yang pasti atau data akurat yang betul-betul bisa dipercaya. Akan tetapi, ceritra Ratna Inten Dewata masih tetap berupa dongeng nenekmoyang yang masih diingat dan terpelihara di masyarakat Tarogong Garut, serta menjadi legenda nenek moyangnya kerajaan Timbangaten.
Tahun 50-an,pernah sengaja ditelusuri beberapa situs yang dianggap bekas kerajaan Timbangaten. Diantaranya lokasi Korobokan, Cipanas, dan Gunung Putri. Tetapi sayangnya, rencana menuju puncak gunung Guntur tidak bisa terlaksana, keadaan keamanan pada waktu itu tidak memungkinkan, karena ada sekumpulan penjahat.
Pada waktu menuju ke lokasi Korobokan tidak jauh dari kecamatan Tarogong sekarang, tahun 50-an masih banyak gundukan batu. terlihat dimana-mana gundukan batu, seperti bekas bangunan lama. Di sekelilingnya banyak pohon bambu, tanaman yang besar-besar bercampur dengan alang-alang. Ada juga beberapa kuburan lama yang tidak terpelihara, berantakan. Lokasi tersebut berada di atas bukit kecil. Berjalan ke puncaknya tersebut menanjak. Katanya di lokasi tersebutlah bekas kerajaan Timbangten. Tetapi kalau kita ke sana sekarang, situs tersebut sudah tidak terlihat lagi. Yang ada hanya bangunan baru, seperti sekolah serta rumah yang berdempetan. Tidak terlihat lagi gundukan-gundukan batu yang dulu dianggap sebagai bekas kerajaan Timbangten.
Di puncak gunung Putri, kalau kita melihat kea rah Timur serta Selatan, pemandangan sangat menakjubkan. Di sebelah Timur, terlihat pemandian Cipanas, agak jauh ke arah Timur terlihat kecamatan Tarogong. Agak jauh ke arah Selatan, masih jelas terlihat rumah-rumah bangunan serta mesjid Agung Garut. Sungguh pantas dan terbayang kalau tempat ini tidak lain adalah situs bekas Kangjeng Ratu Inten Dewata yang pernah bertempat tingal di tempat ini.
Kerajaan Timbangten tadinya pusat kotanya di Korobokan, kemudian pindah ke Tarogong setelah gunung Guntur meletus. Kerajaan Timbangten termasuk negara yang mandiri, artinya tidak terjajah oleh negara lain. Tanahnya subur, Kaya akan sumber alamnya. Aman, tidak ada penjahat. Rajanya yang terkenal adalah Rangga Lawe, seorang raja yang sangat adil, berwibawa, dan dicintai rakyatnya. Seharusnya yang memegang kendali kerajaan itu bukan Rangga Lawe, tetapi kakanya yang bernama Ratna Inten Dewata. Seorang perempuan yang cantik, perawakannya tinggi langsing, mempunyai kulit kuning serta rambutnya hitam ikal. Tetapi dia tidak mau memegang kerajaan, malah dilimpahkan ke adiknya, Rangga Lawe. Sedangkan Rangga Lawe adalah seorang perjaka yang bagus perawakan serta wajahnya, sangat gagah serta cakap dalam segala urusan.
Sebelum Rangga Lawe menjadi raja, yang memegang kerajaan Timbangten adalah ayahnya, Rangga Raksa Nagara. Dari permaisuri Dewi Gandani, beliau mempunyai dua putra, yang besar bernama Ratna Inten Dewata, adiknya Rangga Lawe. Pada waktu raja sudah tua dan mau meninggal, pernah dalam suatu pertemuan beliau membuat wasiat bahwa beliau melimpahkan kerajaan Timbangten ke anaknya yang paling besar yaitu Ratna Inten Dewata. Hal ini sudah menjadi tradisi yang turun temurun. Tetapi denga penuh pengertian putri Inten menjawab” Saya sudah berjanji akan melaksanakan niat. Kalau saya dipanjangka usia dan ayah serta ibu sudah tidak ada, saya ingin menenangkan pikiran, menyepi sendirian. Pendeknya tidak ada keinginan menjadi pemegang pemerintahan. Oleh karena itu, bukan bermaksud menolak pemberian ayah, sebaiknya diserahkan saja kerajaan ini kepada adik, Rangga Lawe. Sungguh sangat pantas kalau adik dijadikan raja, seorang pemuda yang gagah, besar keberaniannya, cakap dalam segala urusan..” kata Inten Dewata. Selanjutnya bapaknya juga menyerahkan kerajaan ke Rangga Lawe.
Selang beberapa tahun kemudian, kemudian Ratu Inten Dewata berangkat ke gunung Kutu, yang sekarang disebut gunung Guntur, ditemani oleh Ki Rambut Putih. Ki Rambut Putih yang mengawal sang putrid. Bertahun-tahun tinggal di suatu tempat yang terkenal dengan Babakan Gunung Putri. Tempat yang membuat menjadi betah. Udaranya segar, sangat dingin. Bagaikan bunga-bunga yang harum semerbak. Burung-burung ramai berkiau. Suara aliran air mengalir ke kolam membuat menjadi betah.
Suatu saat, kerajaan Timbangten mendapat suatu cobaan yang sungguh besar. Yaitu kemarau panjang bertahun-tahun, sampai pada masyarakat kerajaan Timbangten tertimpa bencana kekurangan air. Ada usul dari para pembesarkerajaan supaya membuat bendunga air, sumber airnya mengambil atau membobol tempat tinggal putri yang berbentuk padepokan Ratu Inten Dewata.
Dengan tidak memikirkan bagaimana perasaan kakaknya, Rangga Lawe menyetujui untuk membongkar kediaman putri. Tempat yang menjadi kediaman paling disukai Ratna Inten kemudian dibongkar, dijadikan bendungan,tanpa meminta izin kepada yang punya.
Tentu saja Ratna Intan sangat marah. Mendadak langit menjadi mendung menutupi Timbangten dan daerah sekitarnya. Tadinya, rakyat Timbangten bergembira. Apalagi Rangga Lawe, dikiranya akan turun hujan, ditambah bendungan sudah akan selesai . Akan tetapi sukacita tersebut seketika itu juga sirna, karena mendadak bumi bergoncang. Gunung Guntur sepertinya bergemuruh. Gempa besar mulai bergoncang bumi. Kilat menyambar-nyambar. Gunung Guntur mengeluarkan batu> Suara menggelegar daari puncak gunung Guntur makin keras. Tanaman-tanaman tumbang tertiup angin yang sangat kencang. Kalau sudah seperti itu, baru rakyat Timbangten merasa takut. berlarian kesana-kemari, saling berteriak. Rangga Lawebaru tersadar, bahwa kejadian tersebut adalah kemarahan dari dewa karena telah sombong kepada kakaknya.. Rangga Lawe mencari kakaknya untuk meminta maaf dan berjanji untuk tidak sombong.
Dengan kehendak dari Allah, Rangga Lawe bertemu dengan Ratna Inten Dewata. Dia bersimpuh di kakinya sambil berkata”Maafkan aku kakak, Ini merupakan kemarahan dewa”Setelah Ratna Inten memberikan maaf-nya, menddadak gempa bumi berhenti. Gunung Guntur tidak memuntahkan lagi lahar panasnya. Batu besar atau kerikil tidak berterbangan lagi, langit mendadak cerah, angin melemah. Ini menandakan para dewa melihat kabersihan hati dewi Inten
Ratna Inten Dewata beserta Ki rambut Putih pergi ke arah Selatan menuju gunung Talaga Bodas, maksudnya untuk meneruskkan bertapa. Rangga Lawe pergi ke suatu tempat yang banyak sumber airnya. Rangga Lawe membuat kampung baru. Lama kelamaan kampung baru tersebut semakin ramai dibandingka Korobokan yang lama. Sampai sekarang kampong baru tersebut terkenal dengan sebutan Tarogong. Korobokan menjadi hutan belantara karena tidak ada yang mengurus. Akan tetapi namanya sampai sekarang masih ada.
Menurut ceritra lama. Rangga Lawe yang dinobatkan menjadi raja oleh rakyat Tarogong, setelah membuat bangunan untuk dirinya, tenggelam, tidak meninggalkan jejak. Cipanas, sekarang menjadi tempat wisata. Baik untuk bersenang-senang atau untuk mengobati penyakit kulit. Begitu juga Tarogong sekarang makin ramai dibandingkan kampung Korobokan. Sekarang Garut terkenal dengan sebutan Kota Intan.

Sejarah Ondel - Ondel Betawi

Sejarah Ondel - Ondel Betawi

Ondel-ondel pada pembukaan Hotel Des Indes, Batavia 1923
Siapa yang tak kenal ondel-ondel yang muncul ketika perayaan hari jadi Jakarta. Sosoknya yang unik membuat acara Hari Ulang Tahun Jakarta semakin meriah. Ondel-ondel pun bisa di bilang sebagai maskotnya kota Jakarta, meskipun perkembangan jaman yang sudah modern sosok ini tidak akan pernah lekang oleh waktu, setiap warga Jakarta selalu menunggu kehadirannya.
Boneka ondel-ondel ini sebenarnya terbuat dari kertas dengan ukuran tingginya sekitar dua setengah meter. Bentuknya yang berwarna warni serta selalu tampil berpasangan. Kerangka ondel-ondel ini terbuat dari anyaman bambu sehingga ringan untuk di pikul. Bagian kepalanya dibuat topeng, sedang rambutnya terbuat dari ijuk  yang dibalut dengan kertas berwarna warni sehingga mirip dengan rambut.
Tak hanya kota Jakarta saja yang mempunyai sejarah, namun ondel-ondel ini pun memiliki riwayat sejarahnya. Konon boneka raksasa itu dahulunya sering diarak keliling kampung oleh warga Betawi. Ternyata awalnya ondel-ondel disebut Barongan, namun tak ada yang tahu pasti arti kata tersebut. Mungkin berasal dari kata Barengan yang berarti bareng-bareng atau sama-sama. Sebutan itu sebenarnya dari kalimat ajakan dalam logat Betawi “nyok, kite ngarak bareng-bareng, ”. Sejak kapan kemunculannya ondel-ondel ?  Namun yang jelas boneka raksasa ini sudah ada sejak atau bahkan jauh sebelum Vereenigde Oostindische Compagnie  masuk ke Nusantara.
W. Scot, seorang pedagang asal Inggris mencatat dalam bukunya, jenis boneka seperti ondel-ondel sudah ada pada tahun 1605.  Namun, karena perbedaan kultur dan budaya, Scot melihat tradisi Betawi terlihat asing dimatanya, sehingga bentuk penyampaian lisan maupun tulisan hanya berupa gambaran-gambaran secara kasat mata saja dan mengambil istilah-istilah yang relevan dengan bahasa bangsanya.
Seorang asal Amerika bernama E.R. Schidmore yang datang di Batavia pada penghujung abad ke 19, melaporkan dalam bukunya, "Java, The Garden of The East", tentang adanya pertunjukan seni di Betawi berupa tarian-tarian di jalanan, karena perbedaan latar budaya dan tradisi alhasil Schidmore tidak menyebut secara jelas apa jenis tarian yang bermain di jalanan itu. Namun dapat diperkirakan bahwa kesenian itu adalah ondel-ondel, mengingat tarian itu bermain di jalanan.
Dulunya sebelum dipertunjukkan ondel-ondel biasanya minta madat, namun karena madat atau ganja dilarang sebagai gantinya Ondel-ondel dikasih rokok lisong, dengan cara ditempelkan di mulutnya. Ondel-ondel pun sering digunakan untuk menolak bala atau roh jahat. Menurut kepercayaan orang-orang Betawi wabah seperti misalnya cacar akan hilang setelah orang-orang mengarak ondel-ondel keliling kampung.

Berkaitan dengan fungsinya, pembuatan ondel-ondel biasanya melalui proses ritual tertentu. Sebelum proses pembuatan dimulai, pengrajin ondel-ondel akan menyediakan aneka sesaji berupa kemenyan, kembang tujuh rupa dan bubur sumsum. Hal itu dilakukan dengan tujuan agar pembuatan ondel-ondel berjalan lancar dan roh yang bersemayam di boneka adalah roh baik.
Pembuatan ondel-ondel dengan menerapkan ritual seperti itu masih berlangsung hingga 1980-an. Namun setelah masa itu, proses ritual tersebut mulai ditinggalkan sejalan dengan bergesernya fungsi ondel-ondel. Seiring perkembangan zaman, ondel-ondel digunakan untuk menambah semarak pesta-pesta rakyat, hajatan perkawinan atau khitanan, serta untuk penyambutan tamu kehormatan, semisal pada peresmian gedung yang baru selesai dibangun.
Ketika masa kepemimipinan gubernur DKI Jakarta Ali Sadikin (1966-1977), ondel-ondel dijadikan sebagai boneka seni khas Betawi. Ondel-ondel juga menjadi seni pertunjukan rakyat yang menghibur.  Ketika melakukan pertunjukan, dengan menggoyang-goyangkan badan dan kepala yang menoleh ke kiri dan ke kanan, ondel-ondel sering kali diiringi musik khas Betawi saeperti tanjidor, pencak Betawi, bende, ningnong, rebana, dan ketimpring.
Ketika wajah kota Jakarta berubah menjadi lebih modern sekitar 1960-an hingga kini, wajah boneka raksasa itu tampilannya tidak lagi seram dan berbau mistis. Wajah dan gambaran dari ondel-ondel masa kini tampak lebih manis dan bersahabat. Hal itu sejalan dengan fungsi ondel-ondel yang berubah menjadi boneka penghibur bagi semua kalangan, termasuk anak-anak.

Sejarah Makanan Kerak Telor Yang Gurih

Sejarah Makanan Kerak Telor Yang Gurih



Kerak Telor. Mendengar nama makanan ini tentunya kita semua pasti tahu kuliner khas jakarta yang tidak perlu di ragukan lagi cita rasa dan kelezatannya. Tentunya kamu pernah mecoba makanan khas yang satu ini. Kerak Telor ini biasanya menjadi  makanan yang paling di cari para pengujung Jakarta Fair atau yang lebih kita kenal sekarang PRJ. Karena jarang bahkan sangat susah untuk kita jumpai makanan khas jakarta ini di hari-hari biasa.
Kerak telor merupakan warisan masa lalu. Menurut sejarah Kerak Telor sudah ada pada zaman Belanda menjajah Indonesia pada waktu dulu. Saat itu kota yang bernama Jakarta masih banyak di tumbuhi pohon kelapa . Karena dahulu hasil kelapa sangat melimpah yang membuat Jakarta masa lalu bernama sunda kelapa. Buah kelapa yang  pada saat itu sangat berlimpah sangat di manfaatkan oleh penduduk jakarta untuk membuat aneka masakan. Seperti Nasi Uduk, Soto Betawi ,Kerak Telor dan makanan khas Jakarta lainnya. Tidak heran jika kuliner khas Jakarta  begitu banyak mengandung santan.
Cara membuat masakan ini cukup unik saat Kerak Telor ini sudah setengah matang maka wajan di biarkan terkena barah api sambil di kipas-kipas dan bara api tetap menyala. Setelah agak kering dan matang barulah Kerak Telor siap untuk di sajikan. Dan bahan-bahan  makanan ini terbuat dari nasi,ketan aron setengah matang yang di campurkan dengan telor ayam atau telor bebek beserta bumbunya
Mudah-mudahan makanan khas Jakarta ini bisa tetap bertahan di tengah-tengah persaingan dan serbuan  fast food barat

FILSAFAT KI HAJAR DEWANTARA

 

FILSAFAT KI HAJAR DEWANTARA

Pendidikan adalah suatu proses yang bertujuan untuk mengembangkan potensi-potensi individu(peserta didik) baik potensi fisik maupun potensi cipta, rasa, maupun karsanya agar potensi itu menjadinyata dan dapat berfungsi dalam perjalanan hidupnya. Filsafat erat kaitannya dengan pendidikan,karena filsafat merupakan akar dari segala macam ilmu termasuk ilmu pendidikan. Peranan filsafatsangat terlihat dari digunakannya filsafat sebagai cara pandang dalam memecahkan permasalahan yangtidak bisa diatasi dengan teoritik.Salah satu tokoh yang dapat direpresentatifkan dengan pendidikan di Indonesia adalah Ki HajarDewantara. Tidak dipungkiri bahwa beliau memiliki andil yang besar dalam perkembangan pendidikan diIndonesia. Hal ini dipastikan dengan diraihnya gelar sebagai Bapak Pendidikan Nasional, dan tanggallahirnya yakni, 2 Mei diperingati sebagai hari Pendidikan Nasional. Sebelum menelisik jauh filsafat KiHajar Dewantara tentang pendidikan di Indonesia kita telisik dulu makna filsafat dari nama Ki Hajar.Nama Hajar Dewantara sendiri memiliki makna sebagai guru yang mengajarkan kebaikan, keluhuran,keutamaan. Pendidik atau Sang Hajar adalah seseorang yang memiliki kelebihan di bidang keagamaandan keimanan, sekaligus masalah-masalah sosial kemasyarakatan. Sebagai pendidik yang merupakanperantara Tuhan maka guru sejati seharusnya berwatak pandita, yaitu mampu menyampaikan kehendakTuhan dan membawa keselamatan.Semboyan pendidikan yang diusung oleh Ki Hajar Dewantara adalah

“ Ing ngarso sung tulodho, ing

madyo

mangun karso, tut wuri handayani”, yang dapat diartikan sebagai:

Ing ngarso sung tulodho : Seorang pemimpin apabila di depan harus bisa memberikan contohatau menjadi panutan bagi yang dipimpin (warga atau peserta didik).-

Ing madyo mangun karso : Seorang pemimpin apabila berada di tengah-tengah masyarakatharus bisa membangkitkan semangat atau memberi motivasi supaya lebih maju, atau lebih baik.-

Tut wuri handayani : Seorang pemimpin apabila berada di belakang harus bisa mendorong yangdipimpin supaya senantiasa lebih maju.Dasar yang paling penting dalam pendidikan menurut Ki Hajar Dewantara adalah adanya persamaan

persepsi antara penegak atau pemimpin pendidikan tentang arti “mendidik” itu sendiri. Beliau

menyatakan bahwa mendidik itu bersifat humanisasi,

yakni mendidik adalah proses memanusiakanmanusia dengan adanya pendidikan diharapkan derajat hidup manusiabisa bergerak vertikal ke atas ketaraf insani yang lebih baik dari sebelumnya.


FILOSOFIS PENDIDIKAN KI HADJAR DEWANTARA

FILOSOFIS PENDIDIKAN KI HADJAR DEWANTARA

Philos (cinta) dan Sophia (kebijaksanaan) bahasa Yunani yang menjadi asal muasal kata dari filosofi atau filsafat. Filosofi berarti cinta akan kebijaksanaan. Dari sinilah sebuah filosofi dikatakan sebagai ilmu yang menjadi dasar dari seluruh ilmu yang menjadi panutan manusia. Tanpa adanya sebuah filosofi maka ilmu yang lain tidak akan berkembang. Filosofi dapat berguna untuk mengentaskan manusia dari kehilangan jati diri yang memiliki sebuah tujuan dan arah.
Filosofi dalam pendidikan mencakup suatu kebijakan-kebijakan pendidikan yang baru, mengusulkan cita-cita yang baru tanpa mempertimbangkan persoalan filosofis seperti hakikat kehidupan yang baik, kemana pendidikan diarahkan. Sebuah filosofi memiliki bagian yang penting yaitu mencari sebuah norma-norma serta tujuan. Dengan itu filosofi dapat mendorong manusia memperluas bidang kesadaran untuk menjadi lebih baik, lebih cerdas dan lebih aktif. Selain itu dapat menumbuhkan keyakinan akan agama dengan fondasi yang matang secara intelektual dalam diri manusia. Keterkaitan dengan agama yaitu suatu keharmonisan, penyesuaian, tanggung jawab, komitmen, pengabdian, perdamaian, kebijakan, keselamatan serta tentang Tuhan.

Ki Hajar Dewantara adalah Bapak Pendidikan Nasional. Hal itu karena beliau merupakan seorang tokoh yang tanpa jasa memerdekakan Indonesia. Pengabdian yang ia berikan begitu besar terhadap bangsanya. Banyaknya karya yang membuat Indonesia menjadi bangga pun sering ia lakukan. Bahkan saking begitu banyak membuat Indonesia bangga, tanggal lahir Ki Hajar Dewantara menjadi hari Pendidikan Nasional. Hari yang dikenal seluruh warga Indonesia. Hari seseorang yang dilahirkan untuk memerdekakan pendidikan di Indonesia. Dengan kepintaran, kebijaksanaan, tekun dan berani memerdekakan hak dari orang lain dan bangsanya melawan penjajah.
Ki Hajar Dewantara berasal dari lingkungan keluarga Keraton Yogyakarta. Ki Hajar Dewantara lahir di Yogyakarta, 2 Mei 1889 meninggal di usia 69 tahun di Yogyakarta, 26 April 1959. Dengan nama kecil Raden Mas Soewardi Soerjaningrat (EYD: Suwardi Suryaningrat) setelah itu sejak 1922 menjadi Ki Hadjar Dewantara (EYD: Ki Hajar Dewantara, beberapa menuliskan bunyi bahasa Jawanya dengan Ki Hajar Dewantoro). Beliau merupakan aktivis pergerakan kemerdekaan Indonesia, kolumnis, politisi, dan pelopor pendidikan bagi kaum pribumi Indonesia saat zaman penjajahan Belanda.
ELS merupakan sekolah dasar di Eropa, Belanda yang menjadi lulusan Ki Hajar Dewantara. Kemudian sempat melanjut ke STOVIA (Sekolah Dokter Bumiputera), tapi tidak sampai tamat karena sakit. Kemudian ia bekerja sebagai penulis dan wartawan di beberapa surat kabar, antara lain, Sediotomo, Midden Java, De Expres, Oetoesan Hindia, Kaoem Moeda, Tjahaja Timoer, dan Poesara. Pada masanya, ia tergolong penulis handal. Tulisan-tulisannya komunikatif dan tajam dengan semangat antikolonial. Banyak karya-karya yang dimiliki beliau.
Berbagai macam cara yang dilakukan Ki Hajar dewantara demi memperjuangkan kemerdekaan pendidikan Indonesia. Salah satunya dengan seringnya mengubah namanya sediri. Hal tersebut dimasudkan untuk menunjukkan perubahan sikapnya dalam melaksanakan pendidikan yaitu dari satria pinandita ke pinandita satria yaitu dari pahlawan yang berwatak guru spiritual ke guru spiritual yang berjiwa ksatria, yang mempersiapkan diri dan peserta didik untuk melindungi bangsa dan negara. Bagi Ki Hajar Dewantara, para guru hendaknya menjadi pribadi yang bermutu dalam kepribadian dan kerohanian, baru kemudian menyediakan diri untuk menjadi pahlawan dan juga menyiapkan para peserta didik untuk menjadi pembela nusa dan bangsa. Dengan kata lain, yang diutamakan sebagai pendidik pertama-tama adalah fungsinya sebagai model atau figure keteladanan, baru kemudian sebagai fasilitator atau pengajar. Oleh karena itu, nama Hajar Dewantara sendiri memiliki makna sebagai guru yang mengajarkan kebaikan, keluhuran, keutamaan.
Menurut Ki Hajar Dewantara, pendidikan adalah tuntunan di dalam hidup tumbuhnya anak- anak. Adapun tujuannya adalah menuntun segala kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak itu agar mereka sebagai manusia dan anggota masyarakat dapatlah mencapai keselamatan dan kebahagiaan setinggi-tingginya. Dengan berbagai ide yang dimiliki dari Ki Hajar Dewantara ada satu konsep yang terlupakan. Ki Hajar pernah melontarkan konsep belajar 3 dinding. Kalau kita mengingat masa lalu ketika masih di bangku sekolah, bentuk ruang kelas kita rata-rata adalah persegi empat. Nah, Ki Hajar menyarankan ruang kelas itu hanya dibangun 3 sisi dinding saja. Ada satu sisi yang terbuka. Konsep ini bukan main-main filosofinya. Dengan ada satu dinding yang terbuka, maka seolah hendak menegaskan tidak ada batas atau jarak antara di dalam kelas dengan realita di luar.
Coba bandingkan dengan bentuk kelas kita dulu saat kecil. Empat dinding tembok, dengan jendela tinggi-tinggi, sehingga kita yang masih kecil tidak bisa melihat keluar. Lalu biasanya di dinding digantungi foto-foto pahlawan perang yang angker-angker, dari Pattimura, Teuku Umar, Diponegoro sampai Sultan Hasanudin. Jarang sekali ada yang memasang foto pujangga masa lalu seperti Buya Hamka, Ranggawarsito, Marah Rusli, dll. Paling-paling pujangga yang sempat diingat anak-anak SD adalah WR Supratman.
Konsep menyatunya kelas tempat belajar dengan realitas yang ditawarkan Ki Hajar, mungkin memang bukan orisinil dari Beliau. Mungkin konsep ini sudah ada sebelumnya Ki Hajar hidup. Namun ketika Ki Hajar merumuskan konsep ini dengan istilah 3 dinding, menunjukkan betapa luasnya wawasan Beliau dan mampu mengadaptasi konsep tersebut dalam budaya Indonesia.
Banyak karya beliau yang menjadi landasan rakyat Indonesia dalam mengembangkan pendidikan, khususnya kalimat filosofis (selain dari konsep 3 dinding diatas) seperti ING NGARSO SUNTOLODO, ING MADYO MANGUN KARSO, TUT WURI HANDAYANI (Di depan memberi teladan, di tengah memberi bimbingan, di belakang memberi dorongan). Semboyannya yang paling terkenal yaitu “tut wuri handayani” yang selalu tertempel di topi, dasi, dan tidak jarang juga di dada setiap siswa siswi Indonesia dari SD sampai SMU.
Ki Hajar Dewantara mendirikan Perguruan Taman Siswa pada tahun 1922 di Yogyakarta. Sebuah lembaga yang pertama kali menjadi motivator bagi warga negara Indonesia demi melanjutkan kemerdekaan yang akan menjadi proses kemerdekaan kita saat ini. Sejak awal Taman Siswa memiliki semboyan yang tertera diatas. Semboyan yang sering dipertanyakan oleh berbagai peserta didik saat ini. Apa yang terkandung dalam semboyan yang menjadi dasar filosofi pendidikan yang dibuat oleh Ki Hajar Dewantara.
Dengan jelas semboyan yang menjadi kalimat filosofi pendidikan ini mampu mengantarkan Indonesia mencapai kemerdekaan. Kemerdekaan yang mampu menunjukkan dimana jati diri dengan tujuan dan arah yang akan dicapai atau diperoleh oleh setiap manusia yang berdiri tegak ditanah Indonesia. Semboyan yang mengantarkan nama baik pendidikan diIndonesia didepan umum. Pendidikan pun menjadi kenginan warga Indonesia untuk mengenal dirinya sendiri. Hal ini sesuai dengan persepsi filsafat bagaimana seorang manusia memanusiakan manusia. Dengan begitu dapa terwujud  melalui pendidikan.
SUMBER:
http://www.ayosekolah.com/forum/34-apa-kata-dunia-/739-tokoh-pendidikan-nasional.html
http://www.wikimu.com/News/DisplayNews.aspx?id=2248
http://noveonline.wordpress.com/2007/11/28/8/
http://id.wikipedia.org/wiki/Ki_Hadjar_Dewantara
http://bruderfic.or.id/h-59/pemikiran-ki-hajar-dewantara-tentang-pendidikan.html

LANDASAN FILOSOFIS PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

LANDASAN FILOSOFIS PENDIDIKAN ANAK USIA DINI



A.    Pengertian Pendidikan Anak Usia Dini
Menurut  UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 28 menyatakan bahwa yang dimaksud pendidikan usia dini adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut.
Keberhasilan anak usia dini merupakan landasan bagi keberhasilan pendidikan pada jenjang berikutnya. Usia dini merupakan "usia emas" bagi seseorang, artinya bila seseorang pada masa itu mendapat pendidikan yang tepat, maka ia memperoleh kesiapan belajar yang baik yang merupakan salah satu kunci utama bagi keberhasilan belajarnya pada jenjang berikutnya.
B.     Pemikiran Filosofis Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD)
Berikut adalah beberapa pemikiran dan teori dari para ahli mengenai pendidikan anak usia dini.
1. Martin Luther (1483 - 1546)
Menurut Martin Luther tujuan utama sekolah adalah mengajarkan agama, dan keluarga merupakan institusi penting dalam pendidikan anak.Pemikiran Martin Luther ini sejalan dengan tujuan madrasah (sekolah Islam) yaitu pendidikan agama Islam, dimana ilmu pengetahuan dan teknologi merupakan bagian integral dari agama Islam. Dengan demikian pendidikan di madrasah akan menghasilkan ulul-albaab (QS. 3 : 190 - 191), yaitu penguasaan iptek yang dapat digunakan dalam kehidupan dengan ahlak mulia, berdampak rahmatan lil alaminn, yang dijanjikan Allah akan ditingkatkan derajatnya (QS. 58 : 11).
2.Jean - Jacques Rousseau (1712 - 1718)
Bukunya Du de 'education, menggambarkan cara pendidikan anak sejak lahir hingga remaja. Menurut Rousseau: "Tuhan menciptakan segalanya dengan baik; adanya campur tangan manusia menjadikannya jahat (God make every things good; man meddles with them and they become evil).
Rousseau menyarankan "kembali ke alam" atau "back to nature", dan pendekatan yang bersifat alamiah dalam pendidikan anak yaitu : "naturalisme". Naturalisme berarti, pendidikan akan diperoleh dari alam, manusia atau benda, bersifat alamiah sehingga memacu berkembangnya mutu, seperti kebahagiaan, sportivitas dan rasa ingin tahu. Dalam prakteknya naturalisme menolak pakaian seragam (dress code), standarisasi keterampilan dasar yang minimum, dan sangat mendorong kebebasan anak dalam belajar.
Anak dibekali potensi bawaan (QS. 16 : 78) yaitu potensi indrawi (psikomotorik), IQ, EQ dan SQ. Semua manusia perlu mensyukuri pembekalan dari Allah SWT, dengan mengaktualisasikannya menjadi kompetensi.
3. Johan Heindrich Pestalozzi (1746 - 1827)
Dalam bukunya "Emile" ia sangat terkesan dengan "back to nature".Ia mengintegrasikan kehidupan rumah, pendidikan vokasional dan pendidikan baca tulis. Pestalozzi yakin segala bentuk pendidikan adalah melalui panca indra dan melalui pengalamannya potensi untuk dikembangkan. Belajar yang terbaik adalah mengenal beberapa konsep dengan panca indra. Ibu adalah seorang pahlawan dalam dunia pendidikan, yang dilakukannya sejak awal kehidupan anak.
4. Frederich Wilhelm Froebel (1782 - 1852)
Froebel menciptakan "Kindergarten" atau taman kanak-kanak, oleh karena itu ia dijadikan sebagai "bapak PAUD". Pandangan Froebel terhadap pendidikan dikaitkan dengan hubungan individu, Tuhan dan alam.Ia menggunakan taman atau kebun milik anak di Blankenburg Jerman, sebagai milik anak. Bermain merupakan metode pendidikan anak dalam "meniru" kehidupan orang dewasa dengan wajar. Kurikulum PAUD dari Froebel meliputi :
- Seni dan keahlian dalam konstruksi, melalui permainan lilin dan tanah liat, balok-balok kayu, menggunting kertas, menganyam, melipat kertas, meronce dengan benang, menggambar dan menyulam.
- Menyanyi dan kegiatan permainan.
- Bahasa dan Aritmatika.
Menurut Froebel guru bertanggung jawab dalam membimbing, mengarahkan agar anak menjadi kreatif, dengan kurikulum terencana dan sistematis.
Guru adalah manajer kelas yang bertanggung jawab dalam merencanakan, mengorganisasikan,
memotivasi, membimbing, mengawasi dan mengevaluasi proses ataupun hasil belajar. Tanpa program yang sistematis penyelenggaraan PAUD bisa membahayakan anak.
5. John Dewey (1859 - 1952)
John Dewey adalah seorang profesor di universitas Chicago dan Columbia (Amerika).Teori Dewey tentang sekolah adalah "Progressivism" yang lebih menekankan pada anak didik dan minatnya daripada mata pelajarannya sendiri.Maka muncullah "Child Centered Curiculum", dan "Child Centered School". Progresivisme mempersiapkan anak masa kini dibanding masa depan yang belum jelas, seperti yang diungkapkan Dewey dalam bukunya "My Pedagogical Creed", bahwa pendidikan adalah proses dari kehidupan dan bukan persiapan masa yang akan datang. Aplikasi ide Dewey, anak-anak banyak berpartisipasi dalam kegiatan fisik, baru peminatan.
Bandingkan pendapat Dewey tsb dengan sabda Rasulullah SAW "didiklah anak-anakmu untuk jamannya yang bukan jamanmu"
6. Maria Montessori (1870 - 1952)
Sebagai seorang dokter dan antropolog wanita Italy yang pertama, ia berminat terhadap pendidikan anak terbelakang, yang ternyata metodenya dapat digunakan pada anak normal.
Tahun 1907 ia mendirikan sekolah "Dei Bambini" atau rumah anak di daerah kumuh di Roma. Metode Montessori adalah pengembangan kecakapan indrawi untuk menguasai iptek untuk diorganisasikan dalam pikirannya, dengan menggunakan peralatan yang didesain khusus.Belajar membaca dan menulis diajarkan bersamaan. Montessori berpendapat anak usia 2 - 6 tahun paling cepat untuk belajar membaca dan menulis. Kritik terhadap Montessori adalah karena kurang menekankan pada perkembangan bahasa dan sosial, kreatifitas, musik dan seni.
Ijtihad dengan hasil yang benar bernilai dua, apabila hasilnya salah nilainya satu, sedangkan taklid atau mengikuti bernilai nol, jadi berfikir kreatif itu dikehendaki oleh Allah SWT.

7. McMiller Bersaudara
Rachel dan Margaret mendirikan sekolah Nursery yang pertama di London pada tahun 1911.sekolah ini mementingkan kreatifitas dan bermain termasuk seni. 
8. Jean Piaget (1896 - 1980)
Ilmuwan Swiss ini tertarik pada ilmu pengetahuan proses belajar dan berfikir, meskipun ia sendiri ahli dalam biologi. Menurut Piaget ada tiga cara anak mengetahui sesuatu, pertama, melalui interaksi sosial, Kedua, melalui interaksi dengan lingkungan dan pengetahuan fisik, Ketiga, Logica Mathematical, melalui konstruksi mental.
9. Benjamin Bloom (1964)
Bloom mengamati kecerdasan anak dalam rentang waktu tertentu, yang menghasilkan taksanomi Bloom. Kecerdasan anak pada usia 15 tahun merupakan hasil PAUD. Pendapat ini dukung oleh Hunt yang menyatakan bahwa PAUD memberi dampak pada pengembangan kecerdasan anak selanjutnya.

10. David Werkart
Metode pengajarannya menggunakan prinsip-prinsip :
- Memberikan lingkungan yang nyaman,
- Memberikan dukungan terhadap tingkah laku dan bahasa anak,
- Membantu anak dalam menentukan pilihan dan keputusan,
   - Membantu anak dalam menyelesaikan masalahnya sendiri dengan melakukannya sendiri.
11.  Lev Vigostsky
Ia berpendapat bahwa pengalaman interaksi sosial merupakan hal yang penting bagi perkembangan berproses anak. Pembelajaran akan menjadi pengalaman yang bermakna bagi anak jika ia dapat melakukan sesuatu atas lingkungannya.
12.     Ki Hajar Dewantara
Ki Hajar Dewantara merupakan tokoh pendidikan dan bapak pendidikan Indonesia.Pandangannya terhadap anak sangat dipengaruhi oleh nilai-nilai ketimuran dan pendidikan barat yang dia lalui.Menurutnya, anak lahir dalam kodrat dan pembawaannya masing-masing. Kodrat anak bias baik dan juga buruk, dengan paham inilah