Rabu, 07 Desember 2016

Sejarah Perkebdangan Aliran perenialisme

Sejarah Perkebdangan Aliran perenialisme

Aliran perenialisme lahir pada abad kedua puluh. Perenialisme lahir sebagai suatu reaksi terhadap pendidikan progresif. Mereka menentang pandangan progresivisme yang menekankan perubahan dan sesuatu yang baru. Perenialisme memandang situasi dunia dewasa ini penuh kekacauan, ketidakpastian, dan ketidakteraturan, terutama dalam kehidupan moral, intelektual dan sosio kultual. Oleh karena itu perlu ada usaha untuk mengamankan ketidakberesan tersebut, yaitu dengan jalan menggunakan kembali nilai-nilai atau prinsip-prinsip umum yang telah menjadi pandangan hidup yang kukuh, kuat dan teruji. Beberapa tokoh pendukung gagasan ini adalah: Robert Maynard Hutchins dan ortimer Adler.
Kira-kira abad ke-6 hingga abad ke-15 merupakan abad kejayaan dan keemasan filsafat perenialisme. Namun, mungkin saja kita bisa saja dengan terburu-buru melihat perkembangan filsafat perenial ini hanya dalam kerengka sejalan pemikiran barat saja, melainkan juga terjadi di wilayah lainnya . dan memang harus tetap diakui bahwasanya jejak perkembanganfilsafat perenial jauh lebih tampak.
dalam konteks sejarah perkembangan intelektual barat, apalagi sebagai jenis filsafat khusus, filsafat ni mendafat eleborasi sistem dari para perenialis barat, seperti Agostino Steunco. Namun, filsafat perenial atau yang sering disebut sebagai kebijaksanaan univeral, disebabkan oleh beberapa alasan yang kompleks secara berangsur-angsur mulai rumtuh menjelang akhir abad ke-16. Salah satu alasan yang paling dimonan adalah perkembangan yang pesat dari pilsafat materialis. Filsafat materialis ini membawa perubahan yang radikal terhadap paradigma hidup dan pemikiran manusia pada saat itu.
Memasuki abad ke-18, karena pengaruh filsafat materialis, bayak aspek relita yang diabaikan, dan yang tinggal hanyalah mekanistik belaka. Filsafat materialis ini begitu kuat mempengaruhi pola pikir manusia abad modern yang merentang sejak abad ke-16 hingga akhir abad ke-20. Memasuki akhir abad ke-20 dan awal abad ke-21, sehingga pada tia-tiap bentuk pemikiran baru yang muncul hingga pada zaman kontemporer. Dan zaman kontemporer inilah dapat dikatakan zama kebangkitan filsafat perenialisme.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar