1. Pandangan tentang realita (ontologis)
Peremialisme memandang bahwa realitas itu bersifat
universal dan ada dimana saja, juga sama disetiap waktu. Inilah jaminan
yang dapat dipenuhi dengan jalan mengerti wujud harmoni bentuk-bentuk
realita, meskipun tersembunyi dalam satu wujut materi atau
pristiwa-pristiwa yang berubah, atau pun didalam ide-de yang bereang.
2. Pandangan tentang pengetahuan (Epistimologi)
Perennialisme mengakui bahwa impresi atau kesan melalui
pengamatan tentang individual thing adalah pangkal pengertian tentang
kebenaran. Tetapi manusia akan memperoleh pengetahuan lebih tepat jika
bersandar pada asas-asas kepercayaan dan bantuan wahyu; dan itulah tahu
dalam makna tertinggi, yang ideal
3. Pandangan tentang nilai (Axiologi)
Pandangan tentang hakikat nilai menurut perennialisme
adalah pandangan mengenai hal-hal yang bersifat spiritual. Yang absolut
atau ideal (Tuhan) adalah sumber nilai dan oleh karena itu nilai selalu
bersifat teologis.
4. Pandangan tentang pendidikan
Pendidikan
Perenialisme memandangedukation as cultural regresion: pendidikan
sebagai jalan kembali,atau proses mengembalikan keadaan manusia
sekarang seperti dalam kebudayaan masa lampau yang dianggap sebagai
kebudayaan yang ideal.
Tujuan pendidikan
Bagi perenialist bahwa nilai-nilai kebenaran bersifat
universal dan abadi, inilah yang harus menjadi tujuan pendidikan yang
sejati. Sebab itu, tujuan pendidikannya adalah membantu peserta didik
menyingkapkan dan menginternalisasikan nila-nilai kebenaran yang abadi
agar mencapai kebijakan dan kebaikan dalam hidup.
Sekolah
Sekolah merupakan lembaga tempat latihan elite itelektual
yang mengetahui kebenaran dan suatu waktu akan meneruskannya kepada
generasi pelajar yang baru. Sekolah adalah lembaga yang berperan
mempersiapkan peserta didik atau orang muda untuk terjun kedalam
kehidupan. Sekolah bago perenialist merupakan peraturan-peraturan yangartificial dimana peserta didik berkenalan dengan hasil yang paling baik dari warisan sosial budaya.
Kurikulum
Kurikulum pada aliran ini berpusat pada mata pelajaran, dan
cenderung menitikberatkan pada: sastra, matematika, bahasa, dan
humaniora, termasuk sejarah. Kurikulum adalah pendidikan liberal.
Metode
Metode pendidikan atau metode belajar utama yang digunakan
oleh perenialist adalah membaca dan diskusi, yaitu membaca dan
mendikusikan karya-karya besar yang tertuang dalam the great books dalam rangka mendisiplinkan pikiran.
Peranan guru dan peserta didik
Peran guru bukan sebagai perantara antara dunia dengan jiwa
anak, melainkan guru juga sebagai “mirid” yang mengalami proses belajar
serta mengajar. Guru mengembangkan potensi-potensi self-discovery, dan ia melakukan moral authority (otoritas moral) atas murid-muridnya karena ia seorang propesional yang qualifietdan superior dibandingkan muridnya. Guru harus mempunyai aktualitas yang lebih, danperfect knowladge.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar