Rabu, 07 Desember 2016

Implikasi Perenialisme Terhadap Pendidik

1. Pandangan tentang realita (ontologis)
Peremialisme memandang bahwa realitas itu bersifat universal dan ada dimana saja, juga sama disetiap waktu. Inilah jaminan yang dapat dipenuhi dengan jalan mengerti wujud harmoni bentuk-bentuk realita, meskipun tersembunyi dalam satu wujut materi atau pristiwa-pristiwa yang berubah, atau pun didalam ide-de yang bereang.
2. Pandangan tentang pengetahuan (Epistimologi)
Perennialisme mengakui bahwa impresi atau kesan melalui pengamatan tentang individual thing adalah pangkal pengertian tentang kebenaran. Tetapi manusia akan memperoleh pengetahuan lebih tepat jika bersandar pada asas-asas kepercayaan dan bantuan wahyu; dan itulah tahu dalam makna tertinggi, yang ideal
3. Pandangan tentang nilai (Axiologi)
Pandangan tentang hakikat nilai menurut perennialisme adalah pandangan mengenai hal-hal yang bersifat spiritual. Yang absolut atau ideal (Tuhan) adalah sumber nilai dan oleh karena itu nilai selalu bersifat teologis.
4. Pandangan tentang pendidikan
Pendidikan
Perenialisme memandangedukation as cultural regresion: pendidikan sebagai jalan kembali,atau proses mengembalikan keadaan manusia sekarang seperti dalam kebudayaan masa lampau yang dianggap sebagai kebudayaan yang ideal.
Tujuan pendidikan
Bagi perenialist bahwa nilai-nilai kebenaran bersifat universal dan abadi, inilah yang harus menjadi tujuan pendidikan yang sejati. Sebab itu, tujuan pendidikannya adalah membantu peserta didik menyingkapkan dan menginternalisasikan nila-nilai kebenaran yang abadi agar mencapai kebijakan dan kebaikan dalam hidup.
Sekolah
Sekolah merupakan lembaga tempat latihan elite itelektual yang mengetahui kebenaran dan suatu waktu akan meneruskannya kepada generasi pelajar yang baru. Sekolah adalah lembaga yang berperan mempersiapkan peserta didik atau orang muda untuk terjun kedalam kehidupan. Sekolah bago perenialist merupakan peraturan-peraturan yangartificial dimana peserta didik berkenalan dengan hasil yang paling baik dari warisan sosial budaya.
Kurikulum
Kurikulum pada aliran ini berpusat pada mata pelajaran, dan cenderung menitikberatkan pada: sastra, matematika, bahasa, dan humaniora, termasuk sejarah. Kurikulum adalah pendidikan liberal.
Metode
Metode pendidikan atau metode belajar utama yang digunakan oleh perenialist adalah membaca dan diskusi, yaitu membaca dan mendikusikan karya-karya besar yang tertuang dalam the great books dalam rangka mendisiplinkan pikiran.
Peranan guru dan peserta didik
Peran guru bukan sebagai perantara antara dunia dengan jiwa anak, melainkan guru juga sebagai “mirid” yang mengalami proses belajar serta mengajar. Guru mengembangkan potensi-potensi self-discovery, dan ia melakukan moral authority (otoritas moral) atas murid-muridnya karena ia seorang propesional yang qualifietdan superior dibandingkan muridnya. Guru harus mempunyai aktualitas yang lebih, danperfect knowladge.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar